Tsauban radhiyallahu’anhu berkata :
Ketika turun ayat :
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. (QS. At Taubah : 34)
Kami bersama Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam sebagian safar beliau. Lalu ada salah seorang sahabat yang berkata : Ada ayat yang turun menjelaskan emas dan perak, seandainya kami mengetahui harta terbaik niscaya kami akan meraihnya. Maka beliau bersabda :
أَفْضَلُهُ لِسَانٌ ذَاكِرٌ ، وَقَلْبٌ شَاكِرٌ ، وَزَوْجَةٌ مُؤْمِنَةٌ تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ .
“Harta terbaik adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan istri mukminah yang membantumu diatas keimanan.”
(HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)