Menangis merupakan bukti yang menunjukkan ketakwaan hati, ketinggian jiwa, kesucian sanubari dan kelembutan perasaan…
Menangis karena Allah terjadi manakala seorang hamba melihat kelalaian pada dirinya, atau merasa takut akan kesudahannya yang buruk…
Dari Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلَاثَةٌ لاَ تَرَى أَعْيُنُهُمُ النَّارَ: عَيْنٌ حَرَسَتْ فِي سَبِيلِ اللهِ, عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ, وَعَيْنٌ غَضَّتْ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ
“Tiga golongan yang mata mereka tidak akan melihat Neraka, mata yang berjaga-jaga di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang menundukkan pandangannya dari apa yang diharamkan oleh Allah” (HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.1231)
Wahai Saudaraku…
Air mata apakah yang selalu menetes darimu…?
Pernahkah air mata ini menetes karena takut dan harap kepada Allah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena sangat rindu ingin bertemu dengan Rasulullah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena dosa-dosa dan maksiat yang telah dilakukan…?
Pernahkah air mata ini menetes karena takut orang tua nantinya diazab Allah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena takut akan su’ul khatimah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena memikirkan siksa kubur…?
Pernahkah air mata ini menetes karena memikirkan Surga dan Neraka Allah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya waktu yang terbuang sia-sia…?
Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya ilmu yang belum diketahui…?
Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya ilmu yang belum diamalkan…?
Pernahkah air mata ini menetes karena jarangnya harta yang dikeluarkan untuk sedekah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena jarangnya hadir di berbagai majelis taklim…?
Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat tahajjud di malam hari…?
Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat dua raka’at sebelum shubuh…?
Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat berjamaah di masjid…?
Pernahkah air mata ini menetes karena melihat penderitaan kaum muslimin di tempat lain…?
Wahai Saudaraku…
Menangislah sebelum menyesal, sebab perjalanan sangatlah jauh dan bekal hanya sedikit…
Datangilah majelis tangis…
majelis yang mengingatkan akan negeri akhirat…
majelis yang dapat menyuburkan iman dan takwa…
majelis yang didalamnya dibacakan ayat-ayat Allah… majelis yang dibacakan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam…yang semua itu menyebabkan air matamu berlinang dan hati ini tunduk, bergetar serta takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla…
Tetapi janganlah engkau tertipu dengan tangisan pelaku kebid’ahan dan kesesatan, meskipun terlihat darinya kekhusyu’an dan banyaknya ibadah…
Imam al-Auza’i rahimahullah berkata :
بلغني أن من ابتدع بدعة ضلالة آلفه الشيطان العبادة، أو ألقى عليه الخشوع و البكاء كي يصطاد به، كما نقل عن الخوارج
“Telah sampai kepadaku bahwa barangsiapa yang melakukan sebuah bid’ah yang sesat, maka syaitan pun akan menjadikannya semangat beribadah, atau menjadikannya khusyu’ dan banyak menangis, agar syaitan bisa menjerat korban lain melalui orang tersebut (membelanya dan menjadi pengikutnya), sebagaimana telah diriwayatkan tentang keadaan kelompok Khawarij” (Al-I’tisham I/22)
Ya Allah, jadikanlah tangisan kami di atas ridho-Mu yang dapat mendatangkan ampunan…
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan tulisan ini, bagikan kembali di sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Instagram : iTauhid.com/instagram
WhatsApp : iTauhid.com/whatsapp
Facebook : iTauhid.com/facebook
Telegram : iTauhid.com/telegram
Twitter : iTauhid.com/twitter
LINE : iTauhid.com/line
BBM : iTauhid.com/bbm
______________________
♻ Silakan disebarluaskan
Boleh saya copy untuk saya share gak akhi/ukhi
Apakah boleh Saya copy untuk saya share artikel ini akhi/ukhi?
Jazakumullah khayran
boleh, silakan.. wajazakallahu khairan