Oleh: Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Pembatal Ketiga:
Barangsiapa tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu tentang kekafiran mereka atau membenarkan madzhab mereka, maka dia telah kafir.
Penjelasan:
Masalah ini sangat berbahaya, banyak dari orang-orang yang menisbatkan diri kepada Islam terjatuh padanya (barangsiapa tidak mengkafirkan orang-orang musyrik) seperti mengatakan: “Saya, alhamdulillah tidak ada kesyirikan pada diri saya dan saya tidak berbuat syirik kepada Allah. Akan tetapi manusia (yang berbuat syirik) aku tidak mengkafirkan mereka.”
Kita katakan kepadanya:
Kamu tidak tahu agama ini, wajib bagimu untuk mengkafirkan orang yang telah Allah kafirkan dan yang telah berbuat syirik kepada Allah, wajib bagimu untuk berlepas diri darinya sebagaimana Nabi Ibrahim telah berlepas diri dari bapaknya dan kaumnya, beliau berkata (seabagaimana dalam ayat berikut ini):
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ * إِلا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ
“Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, tetapi (aku beribadah kepada) Dzat yang telah menciptakanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.” (Az Zukhruf: 26-27)
(atau membenarkan madzhab mereka) ini lebih berbahaya, apabila dia membenarkan madzhab mereka atau mengatakan terhadap apa yang mereka perbuat: perlu dilihat dulu, ini kan hanya menjadikan perantara-perantara. Atau dia mengatakan: “Mereka adalah orang-orang bodoh, mereka terjatuh dalam perkara ini karena kebodohan mereka,” dan dia membela mereka. Maka orang seperti ini kekafirannya lebih dahsyat dibandingkan orang-orang yang melakukan perbuatan syirik tersebut, karena dia membenarkan kekufuran dan kesyirikan atau ragu tentangnya.
Kita katakan kepada mereka:
Keadaanmu sebagai seorang muslim dan pengikut Rasul shallallahu alaihi wasallam, sedangkan Rasul shallallahu alaihi wasallam datang dengan mengkafirkan kaum musyrikin dan memerangi mereka serta menghalalkan harta dan darah mereka, beliau bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ ليَقُولُوا: لاإله إِلاَّ الله
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia agar mereka mengucapkan laa ilaaha ilallah.”
بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدُ الله
“Aku diutus sampai hanya Allah saja yang diibadahi.”
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ
“Dan perangilah mereka sampai tidak terjadi fitnah.” (Al-Anfal: 39)
Yang dimaksud fitnah dalam ayat ini adalah syirik.
وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
“Dan sampai agama ini seluruhnya untuk Allah.” (Al-Anfal: 39)
(Dinukil untuk Blog Ulama Sunnah http://www.ulamasunnah.wordpress.com dari 10 Pembatal Keislaman, karya Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, penerjemah: Al-Ustadz Abu Hamzah Abdul Majid, Penerbit Cahaya Ilmu Press, Yogyakarta)
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan tulisan ini, bagikan kembali di sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Instagram : iTauhid.com/instagram
WhatsApp : iTauhid.com/whatsapp
Facebook : iTauhid.com/facebook
Telegram : iTauhid.com/telegram
Twitter : iTauhid.com/twitter
LINE : iTauhid.com/line
BBM : iTauhid.com/bbm
______________________
♻ Silakan disebarluaskan