Ibnul Mubarok rohimahullah mengatakan,
لَوْ كَانَ الْكَلَامُ بِطَاعَةِ اللَّهِ مِنْ فِضَّةٍ، فَإِنَّ الصَّمْتَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ مِنْ ذَهَبٍ
“Seandainya ucapan yang termasuk keta’atan kepada Allah (mis : dzikir) merupakan perak. Maka sesungguhnya diam, tidak bicara hal-hal yang merupakan kemaksiatan kepada Allah (mis : caci maki, mencela syari’at) merupakan emas”. [Jami’ Al ‘Ulum wal Hikam hal. 341/I]