Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
” Demi Dzat Yang Jiwaku Berada di Tangan Nya, tidak akan sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anak-anaknya dan seluruh manusia”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Inilah tolak ukur, tanda benar-benar cinta kita kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam. Jika kita masih mendahulukan cinta kepada manusia selain beliau berarti cinta kita kepada beliau belum sempurna, menyimpang, hilang atau malah boleh jadi kemunafikan kita yang tersingkap