Antara Tauhid dan Ampunan Allah

  Ibnul-Qayyim rahimahullah: وكلما كان توحيد العبد أعظم ، كانت مغفرة الله له أتم "Semakin besar tauhid seorang hamba maka akan semakin sempurna ampunan Allah baginya." (Madarijus Shalihin, 1/388)

Surga Allah Haramkan Bagi Orang yang Melakukan Kemusyrikan Akbar/Besar

Allah Ta'ala berfirman, إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْواهُ النَّارُ "Sesungguhnya siapa yang berbuat kemusyrikan akbar kepada Allah maka Allah telah haramkan baginya surga dan tempat…

Definisi Riya’

Penulis Kitab Al-Qoulul-Mufid mengatakan, الرياء : أن يعبد الله ليراه الناس فيحمدوه على كونه عابدا. وليس أن تكون العبادة للناس، لأنه لو أراد ذلك لكان شركا أكبر. "Riya adalah seseorang…

Tawakkal Adalah Syarat Dari Iman

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, وعلى الله فتوكلوا إن كنتم مؤمنين "Bertawakkallah hanya kepada Allah jika engkau memang orang yang beriman." (QS. Al-Ma'idah, 23) Seorang ulama' berkata, "(Pada ayat ini)…

Orang Yahudi Pun Tahu Syirik Kecil

Dari Quthailah, "Seorang yahudi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata, 'Sungguh kalian telah berbuat kemusyrikan, kalian mengatakan: Apa yang Allah kehendaki dan engkau (Muhammad) kehendaki. Kalian bersumpah demi…

Hanya Tauhid yang Bisa Menyampaikan Kepada Allah

Ibnu Rajab rahimahullah: اجتهدوا اليوم في تحقيق التوحيد ، فإنه لايوصل إلى الله سواه "Bersungguh-sungguhlah untuk merealisasikan tauhid hari ini, karena tidak ada yang bisa menyampaikan kepada Allah kecuali dengan…

Tandingan Kok Tidak Sebanding

Allah Ta'ala berfirman, إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّماواتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمنِ عَبْداً "Tidaklah setiap yg di langit dan yang di bumi melainkan akan datang kepada Ar Rohman (Allah) sebagai…

Beda Riya’ dan Sum’ah

Ibnu Hajar menyatakan: “Adapun sum’ah sama dengan riya’. Akan tetapi ia berhubungan dengan indera pendengaran (telinga) sedangkan riya’ berkaitan dengan indera penglihatan (mata).” Jadi, jika seorang beramal dengan tujuan ingin dilihat, misalnya…

Tidak Boleh Memberi Nama Bermakna “Rajanya Para Raja” atau Semisalnya

Misalnya Malikul Muluk (Rajanya Raja), Sulthanus Salathin dan Syahin Syah. أَغْيَظُ رَجُلٍ عَلَى اللهِ يَومَ الْقِيَامَتِ وَ أَخْبَثُهُ وَ أَغْيَظُهُ عَلَيْهِ رَجُلٌ كَانَ يُسَمَّى مَلِكَ الأَمْلاَكِ لاَ مَلِكَ إِلاَّ اللَّهِ…