Pernah ditanyakan kepada Wahb bin Munabbih : “Bukankah (ucapan syahadat) Tidak ada tuhan/ilah yang berhak disembah kecuali Allah sebagi kunci surga?“. Dia (Wahb) menjawab :
بَلَى وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلَّا لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلَّا لَمْ يُفْتَحْ لَكَ
“Betul, akan tetapi tidaklah ada kunci melainkan padanya ada gigi-gigi. Maka jika engkau mendatangkan kunci yang mempunyai gigi-gigi, kamu dapat membuka. Dan jika tidak, maka engkau tidak dapat membuka“ [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy secara mu‘allaq, di atas hadits no. 1237].
Adapun gigi-gigi kunci yang dimaksud adalah syarat-syarat yang wajib dipenuhi dalam syahadat Laa ilaha illallaah”, yaitu : ilmu, yakin, ikhlash, jujur, cinta, tunduk, dan penerimaan.