al-Hafiz Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ بَنِي آدَمَ، وَفَطَرَهُمْ عَلَى قَبُولِ الْإِسْلَامِ، وَالْمَيْلِ إِلَيْهِ دُونَ غَيْرِهِ، وَالتَّهَيُّؤِ لِذَلِكَ، وَالِاسْتِعْدَادِ لَهُ بِالْقُوَّةِ، لَكِنْ لَا بُدَّ لِلْعَبْدِ مِنْ تَعْلِيمِ الْإِسْلَامِ بِالْفِعْلِ، فَإِنَّهُ قَبْلَ التَّعْلِيمِ جَاهِلٌ لَا يَعْلَمُ شَيْئًا كَمَا قَالَ عَزَّ وَجَلَّ: {وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا} وَقَالَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى}، وَالْمُرَادُ: وَجَدَكَ غَيْرَ عَالِمٍ بِمَا عَلَّمَكَ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ، كَمَا قَالَ تَعَالَى: {وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ}
“Sungguh Allah telah menciptakan anak Adam dan menetapkan fitrah mereka dalam keadaan siap menerima Islam, condong kepadanya tidak kepada selainnya, cenderung kepadanya dan siap menerimanya dengan kekuatan, akan tetapi harus disertai dengan amalan menuntut ilmu Islam, karena sebelum belajar ia adalah orang bodoh yang tidak mengetahui apa pun, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun.” (An-Nahl: 78)
Dan firman Allah Ta’ala kepada NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang tidak mendapat petunjuk, lalu Dia memberikan petunjuk (kepadamu).” (Adh-Dhuhaa: 7)
Maksudnya, Dia mendapatimu sebagai orang yang tidak berilmu tentang apa yang Dia ajarkan kepadamu, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana firman-Nya,
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apa itu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apa itu iman.” (Asy-Syuro: 52).”
(Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/39)