Para ulama’ terdahulu sangat membenci rintihan orang yang sakit, karena rintihan itu menandakan keluhan. al-Fudhail berkata, “Aku suka sakit jika tidak ada yang menjengukku.”
Imam Ahmad ditanya, “Bagaimana keadaanmu?” Beliau menjawab, “Baik-baik saja.” “Apakah tadi malam engkau demam?” tanya orang itu. Imam Ahmad berkata, “Jika sudah kukatakan kepadamu bahwa aku dalam keadaan baik, janganlah engkau mendorongku kepada sesuatu yang aku benci (yakni mengeluhkan penyakitnya, pent).”
Namun, mengeluhkan penyakit kepada yang berhak, semisal dokter, maka tidaklah mengapa.
(Minhajul-Qashidin, Ibnu Qudamah)